Rabu, 23 April 2014

Kabar Kita



Hari Buku Internasional
MEMBACA MEMBUAT KITA BERPIKIR

"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tuliskanlah segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu itu dalam suatu kitab.” (Yeremia 30:2)

BUKU, apa yang tersirat dalam pikiran kita ketika mendengar kata ini? Mungkin kita masih ingat bagaimana awal belajar menulis dengan buku bergaris. Buku cerita favorit waktu kecil. Buku catatan waktu sekolah. Atau segepok buku pelajaran yang kita bawa saat sekolah. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, buku tidak lagi sebatas dalam artian fisik. Sekarang kita bisa membawa banyak buku elektronik melalui gadget dalam genggaman tangan kita.


Ada ungkapan “Buku adalah jendela dunia”. Melalui buku kita bisa menjelajah ke seluruh dunia, berkenalan dengan tokoh-tokoh dari zaman purba hingga posmo saat ini. Dengan membaca buku kita bisa belajar hal-hal sederhana hingga pengetahuan canggih. Buku juga berperan penting dalam perkembangan bangsa dan peradaban dunia. Bahkan Tuhan pun memerintahkan kepada para nabi untuk membukukan firman-Nya sebagai manual kehidupan.

Budaya Membaca
Meski buku itu demikian penting dan berharga, tak jarang kita sudah mulai enggan membacanya. Masyarakat kita lebih suka dengan budaya nonton dan ngomong. Seperti dikatakan oleh pendidik dan penulis Andar Ismail, kita masih ketinggalan jauh dalam hal minat baca.

“Minat baca masih sangat rendah. Bagaimana kita bisa menjadi bangsa atau gereja yang maju kalau umatnya tidak suka membaca? Kalau pemimpinnya tidak suka membaca? Budaya baca yang kita perlukan, bukan budaya tonton atau budaya ngomong. Yang perlu budaya baca, budaya tulis. Sedih kalau orang hanya budaya nonton atau ngomong. Ada orang yang ngomong melalui handphone sampai 10 menit, ada yang setengah jam, bahkan sampai 1 jam,” keluhnya.

Penulis seri Selamat ini menyatakan pentingnya mengembangkan budaya membaca. “Membaca membuat kita berpikir. Jadi, minat baca atau kemauan untuk membaca itu perlu ditingkatkan,” tandasnya.

Untuk mempromosikan membaca, penerbitan, dan hak cipta, UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB) menetapkan secara simbolik tanggal 23 April sebagai Hari Buku Internasional. Melalui perayaan Hari Buku Internasional, UNESCO juga mengajak setiap orang, terutama kaum muda menemukan kesenangan dalam membaca. Selain itu, peringatan ini juga untuk memberikan apresiasi kepada pengarang-pengarang besar yang telah memberikan kontribusi bagi kemajuan pendidikan, sosial dan kultural.

Buku adalah gudang ilmu, membaca adalah kuncinya. Nah, tunggu apa lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar