Hari
Buku Internasional
MEMBACA
MEMBUAT KITA BERPIKIR
"Beginilah
firman TUHAN, Allah Israel: Tuliskanlah segala perkataan yang
telah Kufirmankan kepadamu itu dalam suatu kitab.” (Yeremia 30:2)
BUKU, apa yang tersirat dalam pikiran
kita ketika mendengar kata ini? Mungkin kita masih ingat bagaimana awal belajar
menulis dengan buku bergaris. Buku cerita favorit waktu kecil. Buku catatan
waktu sekolah. Atau segepok buku pelajaran yang kita bawa saat sekolah. Seiring
dengan perkembangan zaman dan teknologi, buku tidak lagi sebatas dalam artian
fisik. Sekarang kita bisa membawa banyak buku elektronik melalui gadget dalam
genggaman tangan kita.
Ada ungkapan “Buku adalah
jendela dunia”. Melalui buku kita bisa
menjelajah ke seluruh dunia, berkenalan dengan tokoh-tokoh dari zaman purba
hingga posmo saat ini. Dengan membaca buku kita bisa belajar hal-hal sederhana
hingga pengetahuan canggih. Buku juga berperan penting dalam perkembangan
bangsa dan peradaban dunia. Bahkan Tuhan pun memerintahkan kepada para nabi
untuk membukukan firman-Nya sebagai manual kehidupan.
Budaya
Membaca
Meski buku itu demikian penting dan berharga,
tak jarang kita sudah mulai enggan membacanya. Masyarakat kita lebih suka
dengan budaya nonton dan ngomong. Seperti dikatakan oleh pendidik dan penulis Andar
Ismail, kita masih ketinggalan jauh dalam hal minat baca.
“Minat baca masih sangat rendah.
Bagaimana kita bisa menjadi bangsa atau gereja yang maju kalau umatnya tidak
suka membaca? Kalau pemimpinnya tidak suka membaca? Budaya baca yang kita
perlukan, bukan budaya tonton atau budaya ngomong. Yang perlu budaya baca,
budaya tulis. Sedih kalau orang hanya budaya nonton atau ngomong. Ada orang yang
ngomong melalui handphone sampai 10 menit, ada yang setengah jam, bahkan sampai
1 jam,” keluhnya.
Penulis
seri Selamat ini menyatakan
pentingnya mengembangkan budaya membaca. “Membaca membuat kita berpikir. Jadi,
minat baca atau kemauan untuk membaca itu perlu ditingkatkan,” tandasnya.
Untuk
mempromosikan membaca, penerbitan, dan hak cipta, UNESCO (Organisasi
Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB) menetapkan secara simbolik
tanggal 23 April sebagai Hari Buku Internasional. Melalui perayaan Hari Buku
Internasional, UNESCO juga mengajak setiap orang, terutama kaum muda menemukan
kesenangan dalam membaca. Selain itu, peringatan ini juga untuk memberikan
apresiasi kepada pengarang-pengarang besar yang telah memberikan kontribusi bagi
kemajuan pendidikan, sosial dan kultural.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar