Minggu, 13 April 2014

Kabar Kita



Minggu Palma Mengajak Bela Rasa

Hari ini gereja di seluruh dunia memperingati Minggu Palma yang juga disebut sebagai Minggu Sengsara. Pada Minggu Palma, gereja tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem melainkan juga mengenang kesengsaraan Yesus. Hal ini mengingatkan kita agar tidak cepat larut dan lupa ketika disambut dengan gempita. 


Pada Minggu Palma orang-orang berseru, “Hosana! Terpujilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!” Namun, sebagian dari mereka ini juga yang dalam hitungan hari ganti berseru, “Salibkan Dia!”

Pujian dan pengkhianatan. Kemuliaan dan keterpurukan. Kenikmatan dan penderitaan. Semua ini merupakan pasangan kepingan kehidupan. Minggu palma yang juga minggu sengsara ini mengajak kita untuk berbela rasa dengan sesama yang dikhianati, sesama yang menderita, sesama yang terpuruk. Adakah waktu dan perhatian untuk mereka yang dianggap hina oleh dunia?

Yesus masuk ke Yerusalem dengan menunggang keledai muda yang belum berpengalaman. Meski keledai kadang tak dianggap orang karena tak segagah kuda, lamban, dan terkesan bodoh, tapi keledai dihargai oleh Sang Guru dari Nazaret. Bahkan, kepada para murid yang diutus untuk menjemput keledai tersebut, Yesus berpesan, ”Tuhan memerlukannya” (Mat. 21:3).

Mungkin kita pernah gagal atau merasa kurang pantas, tidak berarti, tidak berpengalaman, tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, TUHAN tetap memandang kita berharga. Kelemahan atau hal-hal buruk yang pernah kita alami justru menjadi wahana Allah berkarya untuk kita bisa berbela rasa dengan sesama yang menderita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar