Senin, 14 April 2014

Spotlight



Monita Tahalea

MENYANYIKAN LAGU KEHIDUPAN



Sore hari di akhir Februari 2014, arena JIExpo, Kemayoran, Jakarta tampak dipadati pengunjung. Perhelatan akbar Jakarta International Java Jazz Festival 2014, siap digelar. Ada 16 panggung yang tersebar di area terbuka dan ruang tertutup. Monita Tahalea & The Nightingles, menjadi salah satu “pembuka” pesta musik jazz terbesar yang telah memasuki tahun ke-10 ini.


Monita mengenakan terusan batik berwarna cokelat dengan hiasan pita hitam di pinggang. Ia melantunkan lagu-lagu dari album hitsnya seperti I Love You, Tak Sendiri. Dibawakan dengan musik pop jazz yang up-beat diiringi saksofon. Penonton pun turut berdendang.  Di ruang Acoustic Hall itu, suara Monita mengalun lembut, namun tegas dan sangat jazzy. Perawakan tinggi semampai, pembawaan kalem dan lesung pipit. Semua itu menjadi kemasan menarik bagi Monita Tahalea sebagai penyanyi.



Lagu Kehidupan

Selain tampil solo, belakangan ini Monita kerap tampil bersama The Nightingales, band yang dibentuk bersama teman-temannya. Band ini berawak Yoseph Sitompul (piano), Chaka Priambudi (bas), Jessi Mates (drum), Ricad Hutapea (flute/saksofon), dan Gerald Situmorang (gitar). “Mereka membuat saya makin bertumbuh dengan baik dalam karier musik dan menyanyi,”  ujar Monita.

 Anak kedua dari 8 bersaudara ini percaya bahwa cara orang bernyanyi atau bermain musik dipengaruhi oleh pengalaman hidup masing-masing. "Nightingales itu burung yang bernyanyi. Tapi yang dinyanyikan itu lagu-lagu yang blue, lagu sendu. Ia menyanyikan hidupnya," kata Monita suatu ketika. Lantas, nyanyian apa yang dilantunkan Monita?


"Aku dulu bernyanyi sekadar untuk hiburan. Lalu, aku merasa ada kekosongan. Bernyanyi itu juga untuk berbagi rasa dan pengalaman hidup. Orang sakit hati bisa terhibur. Setiap nyanyi, aku menyampaikan pesan. Apa yang aku dengar dan alami, itu aku bagikan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar