Monita Tahalea
MENYANYIKAN
LAGU KEHIDUPAN
Sore hari di
akhir Februari 2014, arena JIExpo, Kemayoran, Jakarta tampak dipadati
pengunjung. Perhelatan akbar Jakarta International Java Jazz Festival 2014,
siap digelar. Ada 16 panggung yang tersebar di area terbuka dan ruang tertutup.
Monita Tahalea & The Nightingles, menjadi salah satu
“pembuka” pesta musik jazz terbesar yang
telah memasuki tahun ke-10 ini.
Monita mengenakan terusan batik berwarna cokelat dengan hiasan pita hitam di
pinggang. Ia melantunkan lagu-lagu dari album hitsnya seperti I Love You, Tak Sendiri. Dibawakan dengan musik pop jazz yang up-beat diiringi saksofon. Penonton pun
turut berdendang. Di ruang Acoustic Hall itu, suara Monita mengalun lembut, namun tegas dan sangat jazzy. Perawakan tinggi semampai, pembawaan kalem dan lesung pipit.
Semua itu menjadi kemasan menarik bagi Monita Tahalea sebagai penyanyi.
Lagu
Kehidupan
Selain tampil solo,
belakangan ini Monita kerap tampil bersama The Nightingales, band yang dibentuk
bersama teman-temannya. Band ini berawak Yoseph Sitompul (piano), Chaka
Priambudi (bas), Jessi Mates (drum), Ricad Hutapea (flute/saksofon), dan Gerald
Situmorang (gitar). “Mereka membuat saya makin bertumbuh dengan baik dalam
karier musik dan menyanyi,” ujar Monita.
Anak kedua dari 8
bersaudara ini percaya bahwa cara orang bernyanyi atau bermain musik
dipengaruhi oleh pengalaman hidup masing-masing. "Nightingales itu burung
yang bernyanyi. Tapi yang dinyanyikan itu lagu-lagu yang blue, lagu
sendu. Ia menyanyikan hidupnya," kata Monita suatu ketika. Lantas,
nyanyian apa yang dilantunkan Monita?
"Aku dulu
bernyanyi sekadar untuk hiburan. Lalu, aku merasa ada kekosongan. Bernyanyi itu
juga untuk berbagi rasa dan pengalaman hidup. Orang sakit hati bisa terhibur. Setiap nyanyi, aku
menyampaikan pesan. Apa yang aku dengar dan alami, itu aku bagikan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar