Cinta Bagai
Rumput
Ebiet G. Ade pernah membuat rumput menjadi sumber inspirasinya. Rumput dirangkai
menjadi alunan lirik yang asyik dan penuh pesan. Pada lagunya itu, Ebiet juga
membawa ombak, langit, dsb. Sebenarnya, ke arah mana semua pertanyaan dari lagu
itu? Ya, kalau kita memperhatikan, Ebiet sedang mengajak pendengarnya untuk
terus mengingat bahwa di dalam semua kejadian dalam hidup ini, masih ada Tuhan
yang tetap memperhatikan kehidupan manusia di bumi ini.
Benarkah rumput yang bergoyang dapat menjawab pertanyaan kita? Tentu tidak.
Tetapi itulah kekuatan sebuah inspirasi yang mampu membuat pendengarnya
sadar.
Cinta yang singkat kepada seseorang, sahabat atau sesuatu, bisa
dilambangkan seperti bunga rumput. Anda pasti tahu bunga rumput yang putih dan
indah seperti salju itu bukan? Namun berapa lama keindahan bunga itu bisa bertahan?
Sangat singkat. Pagi hari dia bertengger, tetapi saat angin menerpanya, dia
terbang dan menghilang. Cinta ekspres, cinta kilat atau apapun yang sejenisnya,
itulah yang kita jumpai saat ini. Padahal, cinta sangat dibutuhkan oleh banyak
orang. Mari kita terus belajar mencintai. (Rudy Kusuma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar