Salah satu kecenderungan kita adalah keinginan untuk mengerjakan banyak hal. Kita menerima saja semua pekerjaan yang datang sejauh itu tampak menghasilkan. Kita juga mengikuti begitu banyak kegiatan untuk memuaskan hasrat kita.
Kita menerima semua jabatan yang ditawarkan demi meningkatkan kepantasan kita di hadapan sesama. Namun, akhirnya yang kita dapat adalah hasil yang tidak optimal. Semua terselesaikan namun bukan yang terbaik. Bisa dirampungkan namun asal rampung.
Semua itu disebabkan
karena kita bersikap kurang fokus. Kita melepaskan banyak peluru dari senapan,
tetapi tembakan kita tidak terarah pada sasaran yang tepat. Kita menghabiskan
banyak energi, namun sayang hasilnya tidak sebanding dengan yang kita korbankan.
Jika hal itu yang terjadi, kita akan kelelahan. Menyibukkan diri dengan banyak
hal, tetapi tanpa hasil yang seimbang.
Bruce Lee, tokoh
legendaris dalam dunia karate pernah berkata: “Aku tidak pernah takut dengan
mereka yang berlatih sepuluh jenis tendangan dalam satu kali latihan – tetapi
aku akan lebih berhati-hati dengan mereka yang berlatih satu jenis tendangan
dalam sepuluh ribu kali latihan.”
Berlatih sepuluh ribu
jenis tendangan dalam satu kali latihan tidak akan meninggalkan apa-apa selain
kelelahan dan keringat yang terbuang sia-sia. Sebaliknya, berlatih satu jenis
tendangan secara fokus pada sepuluh ribu kali latihan akan membuat kita menjadi
seorang ahli.
Fokus
Memperjelas Target
Memang kesuksesan
dalam hidup kita tidak selalu datang dari apa yang kita cita-citakan atau apa
yang kita persiapkan. Kesuksesan bisa saja datang dari sesuatu yang tidak
pernah kita duga dan bayangkan. Tetapi bersikap fokus akan mendekatkan
kesuksesan itu dengan hidup kita. Dari berbagai sejarah dan pengalaman
kehidupan kita dapat menemukan kesuksesan kita. Ketika kita mampu memanfaatkan
peluang dari sesuatu yang tidak pernah kita duga, saat itulah kita menciptakan
kesuksesan kita. Meskipun demikian, bersikap fokus akan menolong kita untuk
semakin dekat dengan kesuksesan kita. Bersikap fokus membuat target yang kita
buat semakin jelas untuk kita bidik dengan baik. Bersikap fokus mengarahkan
diri kita pada titik sasaran yang semakin terang.
Melakukan berbagai
macam kegiatan dan pekerjaan dalam waktu yang bersamaan akan membuat diri kita
tampak begitu sibuk namun tidak mampu menunjukkan pencapaian yang optimal.
Melakukan kegiatan dan pekerjaan dalam waktu yang bersamaan juga sangat mungkin
membuat kita berhadapan dengan kekacauan dan situasi yang tidak terkendali
serta rasa frustasi. Tetapi, memfokuskan diri pada satu target pencapaian,
kemudian kita memfokuskan berbagai strategi dan cara untuk mencapainya akan
mengantar kita pada kesuksesan.
Pantang
Menyerah
Perhatikanlah
bagaimana penemu-penemu besar seperti Thomas Alva Edison atau Abraham Lincoln. Mereka
adalah pribadi-pribadi yang fokus pada apa yang hendak diraihnya. Sembilan ribu
sembilan ratus sembilan puluh sembilan kali kegagalan yang di alami oleh Edison tidak membuat dirinya menyerah untuk menciptakan
bola lampu pijar. Semua dayanya dia fokuskan pada satu target pencapaian, yaitu
membuat dunia ini menjadi terang.
Abraham Lincoln
memulai karier politiknya di usia 30 tahun. Dia berkali-kali gagal dalam upaya pencapaiannya. Dia baru
terpilih menjadi presiden Amerika Serikat di usianya yang ke-51 tahun. Namun,
sikapnya yang fokus membuat presiden Amerika Serikat ke-16 itu disebut sebagai
presiden terbaik sepanjang masa. Semuanya tidak pernah sia-sia. Bersikap fokus,
itulah kuncinya.
Sekarang perhatikanlah apa yang sedang kita
kerjakan dan tekuni: berikanlah perhatian yang sungguh, jalanilah dengan tekun
maka pada akhirnya kita akan sampai. Jangan pernah kita menyatakan “apa yang
aku lakukan ini tidak tepat” sebelum kita memberikan perhatian penuh kepada
sesuatu yang kita kerjakan. Bukankah evaluasi itu baru menjadi evaluasi yang
obyektif hanya ketika kita sudah mengerahkan seluruh daya dan kemampuan kita
pada bagian itu secara penuh. Selamat meraih pencapaian kita. (Imanuel Kristo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar