Kamis, 13 Maret 2014

Inspirasi 5 Menit



Sekotak Cinta Kasih

Saya telah menemukan suatu paradoks, di mana kalau kita mengasihi sampai terluka,
kita tidak akan pernah terluka lagi, yang tinggal hanyalah kasih.
                                                                                                                 (Mother Teresa)

Cinta kasih itu seperti simpanan uang di bank. Kalau kita terus menabung kasih di  bank kasih kita, simpanan kita akan bertambah dan bahkan penuh. Kita menabung cinta kasih saat kita menunjukkan kasih kepada orang di sekeliling kita. Tetapi simpanan cinta kasih kita akan berkurang, kalau kita mengeluarkan kebencian, dan iri hati. 

Bayangkan kalau hidup kita penuh kebencian. Tahukah Anda, apabila kita marah akan terbentuk 62 lekukan di wajah, sedangkan bila tersenyum hanya 26 lekukan saja. Maka amarah dan kebencian membuat wajah kita berkerut dan kelihatan tua, sebaliknya banyak tersenyum menjadikan kita awet muda.

Alkisah, ada seorang anak berumur 3 tahun yang sangat mencintai ayahnya. Ia membuat sebuah kotak cinta kasih untuk ayahnya dan membalutnya dengan kertas emas milik ayahnya. Ketika ayahnya melihat ia menghabiskan kertas emas yang mahal, sang ayah marah. Ketika keesokan harinya anak itu memberikan kotak itu kepada ayahnya. Sang ayah bertambah marah karena di dalam kotak itu tidak ada isinya. Ia menghardik anaknya, “Apakah kamu tidak tahu kalau kamu memberi hadiah itu harus ada isinya -- bukan kotak yang kosong!”

Anak itu menangis, dan berkata kepada ayahnya, “Ayah, kotak itu tidak kosong. Aku sudah meniupkan puluhan ciuman cinta kasihku ke dalam kotak itu. Semuanya kuberikan untukmu, Ayah …”

Mendengar jawaban puterinya, ayahnya terharu. Ia minta maaf dan memeluknya. Setelah kejadian itu, ia selalu menyimpan kotak cinta kasih itu di samping ranjangnya. 

Sebenarnya, setiap kita diberi kotak cinta kasih. Hanya saja, kita sering tidak merasa mendapatkan cinta kasih itu. Kita seringkali menuntut cinta kasih itu dari orang lain, bahkan dari Tuhan, sementara kita tidak mau menebarkan kasih. 

Beberapa hal yang dapat saya bagikan …

      1. Lihat Dari Hatinya
Kalau kita menerima pemberian, jangan lihat nilainya, tetapi lihatlah hati yang memberi. Biasanya si pemberi sudah memikirkan benda terbaik yang akan ia berikan. Ia sudah menyediakan waktu untuk membelinya. Ia juga membeli hadiah itu dengan penuh cinta kasih, menyediakan waktu membeli kartu dan memikirkan ucapan indah untuk dituliskan. H. Jackson Brown Jr., berkata, “Kadangkala hati melihat sesuatu yang tidak terlihat oleh mata.”

2. Ucapkan Terima Kasih
Biasakan mengucapkan terima kasih di dalam hati dan juga ungkapkan dengan kata  untuk setiap pemberian yang kita terima. Ucapan terima kasih itu akan terdengar sejuk dan diingat oleh orang yang telah memberi.

3. Kembalikan Kasih
Kalau kita sudah merasakan makna dari menerima kasih, jangan lupa untuk mengembalikan kasih. Lebih baik memberi daripada menerima. Kalau kita ingin merasakan kasih yang memang kita dambakan, berikanlah kasih. Hukum siklus berkata, ”Apa yang kita berikan akan kembali lagi, berikan kasih, maka kasih akan kembali. Berikan kebencian, maka kebencian akan menghampiri.”

Ingatlah untuk selalu menyimpan kotak cinta kasih Anda, sehingga bila Anda mengalami kesulitan, ingat betapa banyak orang yang mengasihi Anda. Dan yang pasti, Tuhan selalu mengasihi Anda. (Samuel H. Tirtamihardja)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar