Joe Taslim: Jalan Panjang
Meniti Karier
Nama Joe Taslim mulai melejit setelah sukses
membintangi film The Raid: Redemption. Tanpa
banyak bicara, Joe berhasil menembus dunia perfilman internasional. Ia beradu
akting dengan Vin Diesel, Dwayne Johnson, dan Paul Walker dalam film Fast and
Furious 6.
Dari Judo ke Film
Johanes Taslim yang akrab dipanggil Joe mengawali kariernya sebagai atlet judo profesional. Ia pernah meraih medali emas di ajang South East Asia Judo Championship Singapore 1999 dan medali perak di SEA Games 2007. Akibat cedera, dua tahun kemudian ia pensiun dari dunia atlet dan menekuni dunia seni peran.
“Menjadi atlet adalah pengabdian untuk negara. Gue selalu bangga pernah mewakili dan jadi bagian dari tim nasional Indonesia. Selama gue di pelatnas judo sepanjang 12 tahun, hal yang gue dapetin adalah nggak boleh menyerah, nggak ada yang nggak mungkin kalau kita mau bekerja keras. Dari judo gue dapat filosofinya: disiplin, kesetiaan, dan kehormatan adalah segala-galanya. Nggak pernah menyerah walau apa pun yang terjadi, serta selalu memberikan yang terbaik,” tuturnya.
Untuk mengisi waktu kosong seusai kompetisi, Joe mencoba mengikuti kasting film, iklan dan model. Tapi untuk mendapat peran di film, Joe harus menanti 4 tahun lebih. Untuk mencapai keberhasilan hingga saat ini, Joe berjuang melewati jalan berliku. “Kita pelatnas 6 bulan. Tapi setelah SEA Games bisa 1 tahun off. Jadi, ya nyambi-nyambi. Kadang main iklan, kadang jadi model juga. Kasting terus, dari 2003-2004 gue sudah kasting. Tapi memang selalu gagal, gagal, gagal, gagal…,” kenangnya.
Tapi kegagalan tidak membuatnya mundur. “Setiap audisi ke audisi kita selalu belajar sesuatu yang baru kan? Gue salahnya apa, kenapa gue gemeteran? Kenapa gue nggak sebagus dia? Dari satu-dua, sepuluh-dua puluh, gue selalu belajar sesuatu. Gue selalu improving dari setiap kegagalan itu.”
[Selengkapnya dalam rubrik Spotlight Majalah INSPIRASI edisi Agustus 2014]
Dari Judo ke Film
Johanes Taslim yang akrab dipanggil Joe mengawali kariernya sebagai atlet judo profesional. Ia pernah meraih medali emas di ajang South East Asia Judo Championship Singapore 1999 dan medali perak di SEA Games 2007. Akibat cedera, dua tahun kemudian ia pensiun dari dunia atlet dan menekuni dunia seni peran.
“Menjadi atlet adalah pengabdian untuk negara. Gue selalu bangga pernah mewakili dan jadi bagian dari tim nasional Indonesia. Selama gue di pelatnas judo sepanjang 12 tahun, hal yang gue dapetin adalah nggak boleh menyerah, nggak ada yang nggak mungkin kalau kita mau bekerja keras. Dari judo gue dapat filosofinya: disiplin, kesetiaan, dan kehormatan adalah segala-galanya. Nggak pernah menyerah walau apa pun yang terjadi, serta selalu memberikan yang terbaik,” tuturnya.
Untuk mengisi waktu kosong seusai kompetisi, Joe mencoba mengikuti kasting film, iklan dan model. Tapi untuk mendapat peran di film, Joe harus menanti 4 tahun lebih. Untuk mencapai keberhasilan hingga saat ini, Joe berjuang melewati jalan berliku. “Kita pelatnas 6 bulan. Tapi setelah SEA Games bisa 1 tahun off. Jadi, ya nyambi-nyambi. Kadang main iklan, kadang jadi model juga. Kasting terus, dari 2003-2004 gue sudah kasting. Tapi memang selalu gagal, gagal, gagal, gagal…,” kenangnya.
Tapi kegagalan tidak membuatnya mundur. “Setiap audisi ke audisi kita selalu belajar sesuatu yang baru kan? Gue salahnya apa, kenapa gue gemeteran? Kenapa gue nggak sebagus dia? Dari satu-dua, sepuluh-dua puluh, gue selalu belajar sesuatu. Gue selalu improving dari setiap kegagalan itu.”
[Selengkapnya dalam rubrik Spotlight Majalah INSPIRASI edisi Agustus 2014]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar