Selasa, 05 Agustus 2014

My EQ



Jangan Remehkan Tindakan Kecil


Konon, kisah ini berasal dari Meksiko. Diceritakan, terjadilah kebakaran hutan yang besar. Orang-orang dan binatang pun berlarian. Salah satunya burung hantu, Tecolotl. Ia juga berusaha menyelamatkan diri. Namun saat berlari menyelamatkan diri dari api yang mulai menjalar ke mana-mana, ia menyaksikan seekor burung kecil, Quetzaltototl terbang bolak-balik dari pinggir kolam menuju kobaran api. Ia melihat bagaimana si burung kecil itu dengan paruhnya mengambil air di kolam lalu berusaha menjatuhkan air ke kobaran api.

Bertanyalah si burung hantu, “Kamu sedang ngapain? Ayo selamatkan dirimu. Percuma melakukan hal itu. Tetesan air itu terlalu kecil!” Namun, si burung kecil itu menjawab, “Saya melakukan sebisa mungkin apa yang bisa saya lakukan!” Kelak, orang Meksiko menceritakan kisah kebakaran hutan berhasil dipadamkan berkat kerja sama binatang, burung kecil, burung hantu, gajah, singa, yang terinspirasi oleh si burung kecil itu.

Betapa sering kali kita berpikir bahwa masalah yang kita hadapi itu begitu besar. Lantas kita pun berpangku tangan! Berikutnya, muncullah sikap ASS. Maaf ini bukan merendahkan, tapi ASS adalah singkatan dari sikap Apatis-Sinis-Skeptis. Muara dari sikap ini adalah pikiran bahwa “percuma melakukan apa pun karena tidak akan bisa mengubah apa-apa”.  Akibatnya, seringkali kita melihat banyak masalah menjadi berlarut-larut bahkan tidak pernah terselesaikan karena orang-orang yang sikapnya ASS ini.

Anak Kecil & Pohon Tumbang
Dari berbagai video pelatihan yang sering kali kami putar, ada sebuah film menarik dari India. Film ini bercerita soal pohon yang tumbang di tengah jalan. Padahal, saat itu sedang ramai. Jalanan menjadi macet, dan orang-orang mengeluh dan mengumpat. Banyak yang mengambil sikap apatis, menunggu orang lain membereskan pohon ini. Semua saling tunggu. Hujan pun turun. Kondisi makin sulit.
 
Di tengah kondisi ini, muncul seorang bocah laki-laki yang memanggul tas sekolah. Tanpa menghiraukan orang di sekelilingnya, ia meletakkan tasnya dan mendorong pohon besar yang tumbang itu seorang diri. Namun, apa yang dilakukannya, menarik hati anak-anak yang lainnya. Dan apa yang dilakukan anak-anak itu, menginspirasi yang lainnya, khususnya orang dewasa yang ada di situ. Orang-orang dewasa yang lain pun berdatangan. Ada yang turun dari mobilnya meskipun hujan. Dalam beberapa saat, pohon itu pun berhasil diangkat dan dipindahkan. Orang-orang bisa melewati jalan itu lagi.
Sementara itu, tampak para petugas seperti polisi yang tertidur tanpa peduli dengan pohon yang tumbang itu. Sesuatu yang ironis bahwa masalah itu terselesaikan bukan oleh orang yang punya kedudukan dan posisi, tetapi justru diinspirasi oleh seorang anak kecil.
                              
Bisa dibayangkan seandainya dunia ini hanya dipenuhi oleh orang yang bersikap ASS. Apakah jadinya dunia ini kalau semua berpikir, “Ah itu terlalu besar untuk dibereskan”. Jika semua orang berpikir seperti itu, mungkin kita tidak akan pernah mengenal Mahatma Gandhi yang bisa membebaskan India. Kita juga tidak akan mengenal karya Bunda Teresa. Bahkan juga tidak akan pernah mengenal Soekarno-Hatta yang turut berjasa memproklamasikan bangsa kita.

Jangan Lagi Berpikir Terlalu Kecil!
Apakah Anda pernah berpikir tindakan Anda terlalu kecil untuk mengubah sesuatu? Apakah Anda berpikir tidak mungkin bisa mengubah keadaan atau pun mendapatkan hasil yang luar biasa? Kisah dari Meksiko dan kisah pohon yang tumbang di India ini mengajar suatu pelajaran kecil yang sederhana. Tindakan sekecil apa pun, lebih baik daripada tidak melakukan apa pun.

Ingatlah prinsip yang diajarkan si burung kecil dari Meksiko itu, “Saya melakukan hal terbaik yang bisa saya lakukan!” Lakukanlah hal terbaik yang bisa Anda lakukan. Anda mungkin tidak bisa mengubah dunia, bangsa, masyarakat bahkan orang-orang di sekitar Anda. Jangan fokus pada hal yang terlalu besar. Fokuslah pada hal kecil yang bisa Anda lakukan saat ini. (Anthony Dio Martin)

* Anthony Dio Martin adalah Managing Director HR Excellency, psikolog, trainer dan pembicara pengembangan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar