Kamis, 28 Agustus 2014

Sehat Bugar



DURASI TIDUR dan RISIKO DIABETES

 
Tidur sangat vital bagi belajar dan fungsi mental yang optimal, saraf, pemulihan otot dan tulang, fungsi kekebalan, serta pertumbuhan dan perkembangan.

Tidak cukup tidur sangat terkait dengan rasa mengantuk pada siang hari, masalah pada sistem kekebalan, kurangnya kesehatan mental dan emosional, serta kadar energi yang rendah.

Kebiasaan kurang tidur dapat menyebabkan kematian prematur, serangan jantung, stroke, kegemukan, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2.

Penelitian Universitas Yale pada 1.709 pria menemukan bahwa mereka yang tidur secara teratur kurang dari 6 jam mengalami risiko diabetes dua kali lipat; mereka yang tidur lebih dari 8 jam kemungkinannya berlipat tiga kali. Penelitian sebelumnya juga mendapatkan hasil yang
sama pada wanita.

Jika Anda tidur terlalu sedikit—atau terlalu lama—sistem saraf Anda tetap dalam keadaan siap siaga. Hal ini mengganggu hormon yang mengatur gula darah.

Penelitian Universitas Columbia dewasa ini menemukan bahwa tidur kurang dari 5 jam melipatduakan risiko tekanan darah tinggi.

Tidur berlebihan meningkatkan risiko diabetes tiga kali lebih banyak daripada mereka yang tidurnya tujuh atau delapan jam tiap malam.

Kebiasaan kurang tidur berhubungan dengan kadar testosteron rendah sehingga suplemen testosteron mungkin diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.

Agar bisa tidur malam dengan baik, hindari kopi pada sore hari, tinggalkan pekerjaan di kantor, dan jangan menonton TV sampai terlalu malam.

Tidur berlebihan dapat menjadi tanda-tanda depresi atau gangguan tidur yang dapat diobati. Jadi, berkonsultasilah dengan dokter Anda. (gie/dr. Sadoso)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar