Jumat, 31 Oktober 2014

Sumpah Pemuda



Soliditas Dalam Kemajemukan Demi Satu Cita

Dalam sejarah perjuangan bangsa, Hari Sumpah Pemuda merupakan momentum historis yang teramat penting dan menjadi bagian tak terpisahkan dari mata rantai perjuangan bangsa Indonesia. Bagi para pemuda Indonesia, Sumpah Pemuda merupakan manifestasi dari kepeloporan dan kepeduliannya untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dan sejajar dengan bangsa bangsa lain di dunia.

Memaknai sumpah pemuda, tentu tidak bisa dilepaskan dari semua proses heroisme tanpa kenal lelah dan cita-cita luhur yang menjadi pondasi bersatunya para pemuda, melebur dalam satu tekad untuk mendeklarasikan gagasan perjuangan dan mewujudkan ide cemerlangnya tentang Negara Indonesia, tekad bulatnya untuk mewujudkan satu bangsa, satu Tanah Air dan menjunjung bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia.

Lahirnya Sumpah Pemuda tak bisa dilepaskan dari hasil Kongres Pemuda II pada 26-28 Oktober 1928. Kongres ini dihadiri berbagai perkumpulan pemuda dari seluruh Indonesia diantaranya Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia), Pemuda Kaum Betawi.  Sejumlah tokoh pemuda yang hadir antara lain Sugondo Djojopuspito, Moehammad Yamin, J. Leimena, dan W.R. Supratman yang memperdengarkan lagu gubahan Indonesia Raya dengan permainan biola.

Selain itu, kongres ini juga dihadiri dua perwakilan dari Papua, yaitu Aitai Karubaba dan Poreu Ohee. Bahkan, ada juga wakil pemuda dari Tionghoa, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie. Sementara Jong Sumatranen Bond mengirimkan ututsan Kwee Thiam Hiong untuk menghadiri Kongres tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa dengan segala kemajemukan yang kita miliki, Sumpah Pemuda merupakan momentum sejarah yang berhasil menyatukan tekad dan semangat seluruh komponen bangsa.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun ini mengangkat tema ”Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan”. Tema tersebut mengandung pesan bahwa kita berupaya agar para pemuda dapat memainkan perannya secara optimal sebagai perekat persatuan bangsa dalam pembangunan nasional.

Soliditas pemuda sangat penting artinya untuk mencapai kemajuan pemuda sebagai syarat utama kemajuan suatu bangsa. Jika pemuda solid maka bangsa kita akan semakin maju, kuat dan bersatu, sehingga pembangunan dapat dilaksanakan secara lancar dan berkelanjutan.

Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Ir. Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju, yakni pemuda yang berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu Revolusi Mental harus dapat dijadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju sehinga kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat.

Pemuda yang maju adalah pemuda yang memiliki kemampuan inovasi dan kreativitas yang tinggi, mampu mengatasi pelbagai persoalan yang dihadapinya dan memiliki kompetensi sehingga mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global. Pemuda yang maju mampu berpikir positif, yang senantiasa terus berorientasi pada kejayaan bangsanya demi keunggulan dan kegemilangan masa depan, tidak mudah menyerah, bertanggungjawab dan senantiasa melakukan yang terbaik untuk dirinya, masyarakatnya dan untuk bangsanya.

Semangat para pemuda 86 tahun lalu harus terus menjadi obor penyemangat bagi pengabdian pemuda Indonesia untuk bangsa dan Tanah Air tercinta. Keberhasilan generasi terdahulu menyatukan hati dan pikiran bangsa Indonesia harus diteruskan oleh para pemuda dengan menyakinkan harapan akan masa depan bangsa yang cemerlang. [g]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar