Soliditas Dalam Kemajemukan Demi Satu Cita
Dalam sejarah perjuangan bangsa, Hari Sumpah Pemuda merupakan
momentum historis yang teramat penting dan menjadi bagian tak terpisahkan dari mata rantai
perjuangan bangsa Indonesia. Bagi para pemuda Indonesia, Sumpah Pemuda
merupakan manifestasi dari kepeloporan dan kepeduliannya untuk mengangkat
harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dan sejajar
dengan bangsa bangsa lain di dunia.
Memaknai sumpah
pemuda, tentu tidak bisa dilepaskan dari semua proses heroisme tanpa kenal lelah dan cita-cita luhur yang menjadi pondasi
bersatunya para pemuda, melebur dalam satu tekad untuk
mendeklarasikan gagasan perjuangan dan mewujudkan ide cemerlangnya tentang
Negara Indonesia, tekad bulatnya untuk mewujudkan satu bangsa, satu Tanah Air
dan menjunjung bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia.
Lahirnya Sumpah Pemuda tak bisa dilepaskan
dari hasil Kongres Pemuda II pada 26-28 Oktober 1928. Kongres ini dihadiri
berbagai perkumpulan pemuda dari seluruh Indonesia diantaranya Jong Java, Jong
Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI
(Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia), Pemuda Kaum Betawi. Sejumlah tokoh pemuda yang hadir antara lain
Sugondo Djojopuspito, Moehammad Yamin, J. Leimena, dan W.R. Supratman yang
memperdengarkan lagu gubahan Indonesia
Raya dengan permainan biola.
Selain itu, kongres ini juga
dihadiri dua perwakilan dari Papua, yaitu Aitai Karubaba dan Poreu Ohee.
Bahkan, ada juga wakil pemuda dari Tionghoa, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw
Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie. Sementara Jong Sumatranen Bond mengirimkan
ututsan Kwee Thiam Hiong untuk menghadiri Kongres tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa dengan segala
kemajemukan yang kita miliki, Sumpah Pemuda merupakan momentum sejarah yang
berhasil menyatukan tekad dan semangat seluruh komponen bangsa.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun ini mengangkat tema ”Bangun Soliditas Pemuda Maju dan
Berkelanjutan”. Tema
tersebut mengandung pesan bahwa kita berupaya agar para pemuda dapat memainkan
perannya secara optimal sebagai perekat persatuan bangsa dalam pembangunan
nasional.
Soliditas pemuda sangat penting artinya untuk mencapai kemajuan
pemuda sebagai syarat utama kemajuan suatu bangsa. Jika pemuda solid maka
bangsa kita akan semakin maju, kuat dan bersatu, sehingga pembangunan dapat
dilaksanakan secara lancar dan berkelanjutan.
Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Ir. Joko
Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju, yakni pemuda yang
berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu Revolusi Mental harus dapat dijadikan
sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju sehinga kita dapat menghasilkan
bangsa yang hebat.
Pemuda yang maju adalah pemuda yang memiliki kemampuan inovasi
dan kreativitas yang tinggi, mampu mengatasi pelbagai persoalan yang
dihadapinya dan memiliki kompetensi sehingga mampu bertahan dan unggul dalam
menghadapi persaingan global. Pemuda yang maju mampu berpikir positif, yang
senantiasa terus berorientasi pada kejayaan bangsanya demi keunggulan dan
kegemilangan masa depan, tidak mudah menyerah, bertanggungjawab dan senantiasa
melakukan yang terbaik untuk dirinya, masyarakatnya dan untuk bangsanya.
Semangat para pemuda 86 tahun lalu harus terus menjadi obor
penyemangat bagi pengabdian pemuda Indonesia untuk bangsa dan Tanah Air tercinta. Keberhasilan
generasi terdahulu menyatukan hati dan pikiran bangsa Indonesia harus
diteruskan oleh para pemuda dengan menyakinkan harapan akan masa depan bangsa
yang cemerlang. [g]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar