Senin, 16 Maret 2015

Inspiring Words



INTEGRITAS

Integritas adalah lem yang merekatkan jalan hidup kita.
Kita harus berusaha menjaga integritas.
Ketika harta hilang, tidak ada yang hilang;
Ketika kesehatan hilang, ada sesuatu yang hilang;
Ketika karakter hilang, segalanya hilang.

(Rev. Billy Graham )

Monday Spirit



Konspirasi yang Positif

Film 2 Guns arahan sutradara Baltasar Kormakur menyuguhkan konspirasi jahat aparat keamanan Amerika Serikat. Aparat negara yang memiliki senjata dan kekuasaan bergandeng tangan dengan raja narkoba asal Meksiko dan mendapatkan “upeti” dari hasil kejahatannya. Sementara, prajurit bawahan yang mengedepankan dedikasi dan idealisme justru dikorbankan tanpa mereka tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Agen DEA Robert “Bobby” Trench (Danzel Washington) dan intelijen tentara Angkatan Laut AS Marcus “Stig” Stigman (Mark Wahlberg) selalu dapat dihabisi kapan saja ketika mereka gagal melakukan tugas.

Konspirasi adalah kata yang di dalamnya setiap orang dengan sengaja membuat kesepakatan atau komitmen bersama demi untuk mencapai tujuan tertentu. Itulah sebabnya kata konspirasi selalu dipahami sebagai sesuatu yang negatif: di dalamnya ada unsur komplotan demi untuk memuluskan suatu tindak kejahatan, mendesain suatu rencana tertentu demi kepentingan tertentu.

Kerja sama
Untuk semua tujuan yang baik dan dilakukan dengan cara yang baik tentu kehadiran kita akan mendatangkan makna yang indah bagi diri sendiri maupun sesama. Itulah kerjasama yang bermakna, itulah   “konspirasi yang positif”. Kita secara bersama-sama dan sengaja serta terencana mengupayakan semua yang baik, benar, dan berguna bagi sesama dan semua ciptaan.

Martin Luther King Jr. mengungkapkan: “Pertanyaan hidup yang paling penting dan mendesak  adalah: apa yang telah engkau lakukan untuk sesamamu?” (juga untuk semua ciptaan). Di situlah kualitas hidup kita dinyatakan: di mana semua yang positif kita pikirkan dan semua yang positif pula yang kita praktikkan.  Hal itu akan menjadi semakin indah ketika kita dapat melakukannya bersama-sama orang dekat kita dan bahkan dengan sebanyak mungkin orang.

Kita tidak mungkin menghasilkan sesuatu yang lebih besar jika kita hanya melakukannya seorang diri. John Craig, terkait dengan yang satu ini pernah bertutur demikian: “Tidak perduli berapa banyak yang Anda lakukan, tidak perduli berapa menarik hatinya kepribadian Anda – Anda tidak akan menghasilkan apa-apa jika Anda tidak bekerja sama dengan orang lain”.

Kita selalu membutuhkan banyak orang untuk menghasilkan sebuah rencana menjadi kenyataan. Bekerjasamalah dengan mereka untuk menghadirkan banyak hal yang baik. motivasilah orang-orang di sekitar kita untuk rencana-rencana positif yang dapat kita kembangkan. Kita tidak mungkin melakukan rencana-rencana besar sendiri. Di dunia ini tidak pernah ada superman untuk menyelesaikan banyak hal. Tetapi kita selalu dapat membentuk super team: membuat kolaborasi dan konspirasi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dilihat dan dirasakan oleh banyak orang.

Pengaruh Pergaulan
Berkonspirasilah secara kreatif. Kumpulkanlah pribadi-pribadi luar biasa dengan mimpi-mimpi yang luar biasa. Buatlah sebuah gerakan yang mampu menghadirkan perubahan-perubahan yang positif. Ada ungkapan yang mengatakan: “Burung-burung terbang bersama dengan mereka yang sama bulunya”. Bersikaplah bijak dan selektif dalam kita bergaul dan berinteraksi. George Washington, terkait dengan pergaulan dan kebersamaan dengan orang lain pernah berkata demikian: “Bergaullah dengan orang-orang yang baik karakternya, apabila Anda memang menghargai reputasi Anda – karena lebih baik sendirian daripada berada dalam pergaulan yang buruk”.

Akhirnya, dengan siapa kita berinteraksi dan berelasi akan sangat berpengaruh pada diri kita. Kelilingilah diri kita dengan orang-orang yang menginginkan apa yang ingin kita raih. Dengan demikian kita menciptakan lingkungan yang akan mempercepat kita meraih keinginan kita. Tidak jarang pergaulan dan pertemanan menjadi alasan orang baik menjadi buruk dan orang buruk tertarik untuk menjadi baik. Pergaulan yang baik akan melahirkan orang-orang baik – pergaulan yang hebat akan menghasilkan orang-orang hebat. Ketika orang-orang baik dan hebat berkumpul akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa dan bermakna. Itulah konspirasi yang positif. (Imanuel Kristo)

Rabu, 04 Maret 2015

Spotlight



Merry Riana
Hidup Harus Ada Makna

Ia bukan artis, namun popularitasnya tidak kalah dengan selebriti. Usianya baru 34 tahun, tapi Perjuangan hidupnya sudah difilmkan. Ada apa dengan Merry Riana?

Anda sudah menonton film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar? Siapa sih Merry Riana sehingga memikat Manoj Punjabi, raja film dan sinetron ini untuk memfilmkan kisah perjuangan hidupnya?
   
Sebagai orang film, pilihan Manoj memang tidak salah. Sejak dirilis 24 Desember 2014, hingga awal Februari film ini masih beredar di bioskop dengan penonton lebih dari 700 ribu. Tidak banyak film Indonesia yang bisa menembus angka 100 ribu penonton.

Antara Fiksi dan Fakta
Film Merry Riana diangkat dari buku berjudul sama tulisan Alberthiene Endah. Sebagian penonton yang kritis mempertanyakan setting film yang tidak sesuai dengan waktu Merry Riana di Singapura. Misalnya: landmark  Singapore Flyer, Marina Bay Sands, facebook dan smartphone.
 
Mengenai “kejanggalan” tersebut, Merry menjelaskan kalau film ini memang bukan biografi, tapi adaptasi dari hidupnya. Selain fakta, memang ada fiksinya. Beberapa cerita fiksi dalam film dijelaskan Merry sebagai jahitan sehingga cerita mengalir dengan alur yang menarik. Setting dengan waktu kini untuk mendekatkan dengan penonton dengan suasana yang lebih modern. Film Merry Riana memang sengaja dibuat lebih modern sehingga penonton khususnya anak muda bisa lebih nyambung dengan keadaan mereka sekarang,” jelasnya.  

Ada dua angle yang berbeda antara buku dan film. Jika dalam bukunya Merry menceritakan perjuangannya, di film mengusung kisah cintanya dengan Alva – yang kini menjadi suaminya. Dalam film ini peran Alva juga ditonjolkan. “Lewat film ini saya juga ingin menunjukan bahwa di balik sosok orang hebat, ada sosok yang jauh lebih hebat yang selalu setia mendampingi dan mendukung setiap langkahnya,” tuturnya.
 
Di tengah kesibukannya, Merry tetap memperhatikan penampilannya dan selalu terlihat stylish. Ia kerap tampil dengan busana berwarna merah. Merry menampik jika dikaitkan dengan fengshui. “Ahahaha.. merah warna favorit saya. Saya nggak percaya fengshui. Saya memang suka merah karena memberikan energi,” tandasnya.

Wanita Sejuta Dolar
Merry dikenal sebagai entrepreneur, penulis dan Motivator Wanita No.1 di Indonesia & Asia. Ia sukses meraih 1 juta dolar di Singapura di usia 26 tahun. Kisahnya bermula dari kerusuhan Mei 1998 di Jakarta. Merry “mengungsi” sekaligus kuliah di Singapura dengan dana pinjaman dari bank pemerintah setempat.  Untuk bertahan, Merry hidup berhemat dengan sarapan mie instan, berbekal roti tawar untuk makan siang yang dimakan sembunyi-sembunyi di toilet karena malu. Ia aktif di berbagai kegiatan agar dapat makan gratisan dan perbaikan gizi. 
 
Bergumul dengan keterbatasan membuat sulung dari 3 bersaudara ini makin mendekap Tuhan. Pertemuannya dengan Alva Tjenderasa saat pendalaman Kitab Suci di kampus membuka cakrawala dan mengubah warna hidup Merry.

Ulang tahun ke-20 menjadi momen titik balik bagi Merry. Memiliki kebebasan finansial sebelum umur 30 tahun menjadi impiannya. Liburan kuliah dipakai Merry untuk bekerja. Mulai dari membagi brosur, pegawai toko bunga, pramusaji di hotel. Berbagai usaha ia coba, uangnya ludes ketika bisnis saham dan MLM (multi level marketing). Mentalnya sempat jatuh. Namun, dengan dukungan Alva, Merry bangkit kembali. 

Merry bekerja 14 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 20 presentasi dalam sehari. Menyisir stasiun MRT, halte bus, mal dan mengetuk dari pintu ke pintu untuk menawarkan asuransi. Bekerja keras bukan berarti mengabaikan relasinya dengan Tuhan. Merry meletakkan iman sebagai pondasi dalam berkarya. “Tanpa iman, kita tak akan kuat. Iman merupakan pondasi yang mengendalikan emosi dan ketangguhan mental kita. Iman pula yang akan menjaga gerak kita untuk selalu berjalan di atas norma-norma yang baik. Iman membuat kita tabah dan berpengharapan.(gie)